Sunday, 13 November 2016
Apresiasi Seni Teater Mancanegara
Seni drama/teater merupakan seni yang unik, karena melibatkan bidang seni yang lain. Mereka berkumpul, bekerja, dan bersama-sama berekspresi melalui pertunjukan drama.
Seni drama adalah seni yang paling dekat dengan kehidupan kita. Drama adalah potret kehidupan manusia; suka duka, pahit manis, dan hitam putih kehidupan.
A. Drama/Teater di Indonesia
Teater di Indonesia secara umum terbagi menjadi dua bagian, teater tradisional dan teater modern. Teater tradisional tidak mengenal naskah tertulis, ceritanya hanya disampaikan oleh sutradara sesaat menjelang pementasan.
Teater modern merupakan teater Indonesia yang sudah mendapat pengaruh dari teater barat. Naskah tersebut bias berupa naskah terjemahan dari barat atau naskah ciptaan sendiri. Drama/teater modern baik di Indonesia maupun di Mancanegara merupakan ekspresi seni yang semarak yang mendapat dukungan kuat dari pada pendukungnya baik berupa sanggar-sanggar di luar sekolah maupun teater sekolah yang berupa ekstrakurikuler. Teater modern sangat memperhitungkan area tempat main, dekor, tata cahaya, tata busana, tata rias dan tata suara
Contoh-contoh kelompok teater modern di Indonesia adalah Bengkel Teater (W.S Rendra), Teater Popular (Teguh Karya), Teater Sar (Budi Sotong), Teater Kubur (Dindon W.S.), Teater Koma (N. Rian Tiarno), Teater Mandiri (Putu Wijaya) dan lain-lain.
B. Drama/Teater Mancanegara
Di zaman Yunani purba (100 SM-300 SM) teater berkembang dengan bagus sekali dan banyak melahirkan karya besar. Sesudah Roma jatuh, mulailah abad pertengahan (abad kegelapan). Pada masa ini seni teater pun mengalami kemunduran.
Seni teater bangkit lagi setelah zaman Renaisans (sekitar tahun 1500M-1700M). Mimpi ditengah malam musim panas dan sebagainya. Pada masa ini naskah-naskah drama berbentuk puitis dengan dialog panjang-panjang. Pada era modern, perkembangan teater terjadi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Tokoh teater Jerman adalah : Bertorld Brecht (three penny opera, mother courage, the good woman of setzuan).
1. Cina
Salah satu bentuk drama yang terkenal dari Cina adalah Opera Peking. Drama baru ini menggabungkan beberapa gaya pertunjukan, seperti lagu-lagu rakyat sekitar, dialek lokal, opera tepuk (pemusiknya membuat ritme dengan memukul 2 batang kayu) dan sejenis musik yagn disebut Pihuang.
Naskah opera peking biasanya merupakan revisi dari drama zaju atau kungu. Aktor opera peking paling terkenal pada abad-20 adalah Mei Lanfang. Seorang spesialis peran wanita yang memperkenalkan opera peking pada dunia barat di tahun 1930-an.
Panggung opera ini sederhana, para ksatria menggunakan jubah satin dengan bordiran dan 4 bendera segitiga dipunggungnya. Pemain jing mengecet wajah mereka dengan aneka warna atau pola abstrak hitam putih yang menggambarkan karakter tertentu.
2. Jepang
Noh dan Kabuki adalah dua jenis drama tradisional Jepang yang paling terkenal. Konsep estetika utama Noh terdiri dari Yugen (gelap, misterius, kesedihan yang indah). Drama noh yang tersisa ada sekitar 250, sebagian besar merupakan drama yang ditulis setelah Zoemi meninggal.
Panggung noh merupakan panggung kayu persegi yang beratap dengan sebuah jembatan masuk. Para aktor melakukan pantonim, tarian dan puisi. Beberapa diantara mereka menggunakan topeng kecil yang elegan.
Kabuki lahir pada zaman ketika Jepang menutup dirinya terhadap dunia luar (awal abad-17). Ia membawakan tarian dan satir sensual yang disebut kabuki (kesejajaran yang berbahaya).
Pertunjukan kabuki bisa berlangsung sehari karena terdiri dari episode yang sangat banyak, menampilkan adegan tari dan perkelahian yang spektakuler, pegantian kostum yang cepat. Para pemain wanita dilarang naik panggung sejak 1629 karena alasan penampilan mereka mengundang pikiran kotor, menggantikannya juga dilarang pada 1652.
3. Thailand
Pada masa lalu di Kerajaan Thailand para raja, anggota kerajaan, dan bangsawan memiliki kelompok penghibur tersendiri. Sebagian pemain teater ini menggunakan topeng. Sendratari Thailand ini dikenal dengan nama Khan.
Karakter yang paling terkenal adalah tutsakan (rahwana). Setiap langkah memiliki arti dan diiringi oleh musik, narasi, dan lagu yang sesuai. Gerakannya dilatih berulang-ulang hingga benar-benar mendarah daging.
4. India
Drama tradisi India juga dibedakan menjadi dua jenis. Drama atau teater Sansekerta merupakan jenis drama klasik yang besar dilingkungan bangsawan. Teater modern pun bermunculan sebagai perkembangan bentuk-bentuk drama berikut ini :
- Svang
Svang adalah bentuk teater India Utara yang menitikberatkan pada nyanyian.
- Khayal
Khayal merupakan kombinasi dari lagu, tari dan drama. Diperkirakan mulai dipentaskan pada awal abad ke-18.
- Bhaval
Bhavai adalah teater rakyat Gujarat yang berasal dari abad ke-19. Bhavai merupakan drama keliling yang terdiri dari serangkaian drama dengan panjang dan tema yang bervariasi, yang ditampilkan melalui akting, tarian dan nyanyian.
- Jatra
Jatra berasal dari Bengal yang juga ditampilkan dalam bihai dan orrisa. Jatra merupakan pertunjukan ditempat terbuka dengan alat musik utama khol, drum bersuara rendah yang dikhususkan bagi pertunjukan ditempat terbuka. Jatra digambarkan sebagai “operasi suci”. Secara tradisional semua perannya dimainkan oleh laki-laki namun kini wanita mulai dilibatkan.
- Tamasha
Tamsaha adalah bentuk utama dari teater maharadhtra yang dimulai sejak abad ke-16. Goyangan ini masih dipertahankan hingga kini namun telah dimotivasikan.
- Burrabatha
Burrabatha berasal dari anthrax Pradesh. “katha” berarti cerita dan “burra” berarti instrumen gesek yang berleher panjang dan berkepala labu yang dipakai oleh pemimpin teater untuk mengiringi nyanyian dan tariannya.
- Veethi Nakata
Veethi nakata yang berarti “drama jalanan” sangat popular di Andra Pradesh, ini adalah pertunjukan ditempat terbuka yang bermula pada abad ke-12 dan seiring waktu dipengaruhi oleh Vira Savite. Cerita dari legenda Dewa Siwa dan cerita Puranik dikembangkan.
5. Eropa
Selain bentuk drama kuno dari Yunani, pertunjukan drama yang terkenal di Eropa adalah Epora. Epora merupakan jenis drama klasik yang merupakan pertunjukan teater yang diiringi musik.
Penyanyi Epora diiringi oleh orchestra. Biasanya musik pertama yang dimainkan adalah overture (musik penghantar) yang terdiri dari beberapa dari potongan lagu yang ada dalam pertunjukan. Penyanyi solo memainkan peran utama pada saat klimaks. Para penyanyi akan mengekspresikan perasaannya dalam lagu-lagu sendu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment