Tuesday, 22 November 2016

Biografi Van Gogh: Sang Pelukis Terkenal Dari Belanda


Bernama lengkap Vincent Willem van Gogh lahir tanggal 30 Maret 1853 dan wafat tanggal 29 Juli 1890. Ia adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Ia merupakan sulung dari 6 bersaudara, putra pendeta protestan di Groot Zundert, lukisannya beraliran posimpressionisme yang mewakili era spontanitas emosional dalam seni lukis. Vincent adalah orang yang muram, gelisah, dan temperamental, namun pengetahuannya sangat luas. Hal ini dapat dilihat di 700 surat yang dikirimkannya pada saudara yang paling dikasihinya, Theo, yang juga bertugas sebagai manajernya. Surat-surat ini kemudian diterbitkan sebagai catatan kehidupan Van Gogh pada 1911.


Pada masa mudanya Van Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan setelah beberapa waktu bekerja sebagai guru, ia melayani sebagai misionaris yang bekerja di wilayah pertambangan yang sangat miskin. Pada usia 16, Vincent dikirim belajar ke Den Haag untuk bekerja pada pamannya yang merupakan rekan perusahaan internasional yang berdagang karya seni. Disana ia belajar melukis pada Anton Mauve. Setelah gagal menangani klien, ia dikirim ke London dan kemudian berpindah-pindah ketempat paman-pamannya yang lain, sampai ia mengejutkan semua orang akan kemampuan berkothbahnya. Ia pun belajar disebuah pelatihan injil di Belgia, namun di tinggalkannya untuk bekerja sebagai pendeta dikalangan pekerja tambang miskin disana.

Pada usia 27 tahun, ia menemukan panggilan sejatinya dan kembali ke Belanda. Ia membuat sebuah karya yang sesuai dengan kemanusiaannya, pemakan kentang (1885), gelap dan muram, mengungkapkan kesedihan dan kemiskinan orang-orang dalam lukisannya. Tahun yang sama, ia mendaftar di akademi seni di Antwerpen, Belgia. Namun ia pergi pada hari ke dua, setelah gurunya mengatakan bahwa sapuan kuasnya terlalu berat. Dikota ini ia sempat dipengaruhi gaya lukisan Peter Paul Rubens dan pelukis Jepang bernama Hokusai (1760-1849).
Salah satu Lukisan
Advertisement
Van Gogh Kemudian, ia dan Theo pergi keParis pada 1886. Setelah itu, Vincent pindah ke Arles, sementara Theo tetap tinggal dan bertugas menjual lukisannya. Van Gouh pun meninggalkan sapuan kuas yang berani dan realitas moralitasnya. Ia memutuskan menggunakan warna-warna cerah untuk mengungkapkan simbolime dalam lukisannya tentang ladang-ladang, pohon-pohon dan kehidupan pedesaan seperti Night watch (1888) dan Starry Night (1889). Ia kemudian mengundang pelukis Paul Gauguin untuk bergabung. Namun, setelah mereka bertengkar dan Gauguin pergi, Van Gogh mengalami depresi berat.
Awalnya mengikuti tipikal pelukis di zamannya dengan gaya impresionisme. Namun ketidakpuasan terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya ekspresionisme. Vincent Van gogh didiagnosa menderita epilepsi yang cukup parah. Diagnosa ini dibuat oleh 2 orang dokter berbeda yang merawatnya. Van Gogh juga pernah memotong telinganya sendiri. Pada akhir hidupnya, ia merasa dirinya menjadi gila dan akhirnya menghabiskan sisa hidup di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis. Di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole, dia tetap melukis.

sumber lain tentang kematiannya mengatakan bahwa Adiknya akhirnya mengirimnya kerumah sakit jiwa untuk beristirahat. Van Gogh merasa tenang di tempat itu dan mulai melukis lagi. Akhirnya ia keluar dan tinggal di sebuah pondokan. Depresinya yang belum hilang total membuatnya menembak dirinya sendiri pada 27 Juli 1890. Ia ditemukan oleh pemilik pondokannya dihutan, dan karena belum meninggal, adiknya pun dipanggil. Dua hari kemudian Van Gogh meninggal dan dimakamkan. Setelah Theo meninggal, ia pun dimakamkan di samping kakaknya. Selama masa hidupnya, Vincent Van Gogh hanya menjual 1 lukisan, "Red Vineyard at Arles" (1889).
Salah satu lukisannya
Lukisan Lukisan Karya Van Gogh
  • (1885) Pemakan kentang
  • (1888) Kamar tidur di Arles
  • (1888) Teras kafe di malam hari
  • (1888) Kebun anggur merah
  • (1888) Kafe malam
  • (1889) Malam berbintang
  • (1889) Bunga-bunga Iris +
  • (1889) Jambangan dengan 12 bunga matahari
  • (1889) Portrait de l'artiste sans barbe +
  • (1890) Potret Dr. Gachet +
  • (1890) Ladang gandum dengan burung gagak
  • (1890) Perempuan petani dengan latar belakang gandum + Merupakan lukisan yang mencapai rekor nilai penjualan tertinggi. 

Biografi: Affandi Koesoema: Maestro Seni Lukis Dunia

Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang berbakat yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Ia dikenal sebagai Maestro Seni Lukis dengan gaya abstrak dan romantisme. Selain berbakat, ia juga produktif dalam melukis, tercatat sepanjang hidupnya ia telah menciptakan kurang lebih 2.000 karya lukis. Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai belahan dunia seperti; Inggris, Amsterdam, dan India.

Biografi Affandi Koesoema Maestro Seni Lukis
sumber : www.kaganga.com
Affandi lahir pada tahun 1907 di Cirebon, Jawa Barat. Ayahnya bernama R. Koesoema, seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug, Cirebon. (maaf untuk tanggal lahirnya, kami tidak menemukan referensi yang menuliskan mengenai tanggal lahirnya hanya menuliskan tahun lahir-nya).

Affandi menerima pendidikan formal yang cukup tinggi, ia bersekolah di Hollandsch Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Algemeene Middelbare School (AMS) merupakan sekolah yang tinggi pada masa kolonial Belanda hanya segelintir anak negeri yang dapat pendidikan seperti itu.

Sebelum masuk dalam dunia seni lukis, Affandi menjadi guru dan pernah bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame disalah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena ia lebih tertarik pada bidang seni lukis.

Bakat seni lukisnya sangat kental sehingga mengalahkan ilmu-ilmu lainnya yang ada dalam kehidupannya. Pada tahun 1933 saat berumur 26 tahun, ia menikah dengan seorang gadis yang berasal dari Bogor, yaitu Maryati. Mereka dikaruniai seorang putri yang diberi nama Kartika Affandi. 

Affandi bergabung dalam kelompok Lima Pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia.

Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang pada saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur, memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian.

Pada saat proklamasi tahun 1945, banyak pelukis ambil bagian. Salah satunya adalah menulis sebuah kata "Merdeka atau mati" yang ditulis pada gerbong-gerbong kereta dan tembok-tembok. Affandi mendapat tugas membuat sebuah poster yang menggambarkan seorang yang dirantai, tapi rantainya telah putus. Kata-kata yang dituliskan pada poster tersebut adalah "Boeng, ayo boeng" yang merupakan usulan dari Chairil Anwar.

Berkat bakat melukisnya yang bagus, Affandi mendapatkan beasiswa kuliah pada jurusan melukis di Santiniketan, India. Namun saat tiba di India, ia ditolak dengan alasan bahwa ia dinilai sudah tidak memerlukan pendidikan dalam seni lukis. Akhirnya ia menggunakan biaya beasiswanya tersebut untuk mengadakan pameran keliling India.

Sepulang dari India, pada tahun 1950-an, Affandi dicalonkan oleh PKI untuk mewakili orang-orang yang tidak berpartai dalam pemilihan Konstituante. Dan terpilihlah ia, seperti Prof. Ir. Saloekoe Poerbodiningrat dsb, untuk mewakili orang-orang yang tidak berpartai. 

Hal yang dibahas oleh Affandi adalah mengenai perikebinatangan, bukan perikemanusiaan. Ia merupakan seorang pelukis yang dekat dengan flora, fauna, dan lingkungan itulah sebabnya ia membahas mengenai perikebinatangan. Pada tahun 1955, saat ia mempersoalkan perikebintangan, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup masih sangat rendah. 

Affandi juga termasuk pimpinan pusat Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat), organisasi kebudayaan terbesar yang dibubarkan oleh rezim Suharto. Ia juga bagian dari Lembaga Seni Rupa bersama Basuki Resobowo, Henk Ngantung, dan sebagainya.

Pada tahun 1960-an, gerakan anti imperialis AS sedang mengagresi Vietnam cukup gencar. Juga anti kebudayaan AS yang disebut sebagai 'kebudayaan imperialis'. Film-film Amerika, diboikot di negeri ini. Waktu itu Affandi mendapat undangan untuk pameran di gedung USIS Jakarta. Dan Affandi pun, mengadakan pameran di sana.

Karya Lukis

Sepanjang hidupnya, Affandi telah menghasilkan kurang lebih 2.000 karya lukis. Karya-karyanya dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di benua Asia, benua Eropa, maupun benua Amerika. Saat melukis ia mengelola warna untuk mengekspresikan apa yang ia lihat dan rasakan tentang sesuatu, ia juga lebih sering menumpahkan langsung cairan cat dari tubenya kemudian menyapu cat tersebut dengan jari-jarinya.

Untuk mendekatkan dan memperkenalkan karya-karyanya kepada para pecinta seni lukis, Affandi sering mengadakan pameran di berbagai tempat. Salah satunya di negara India, ia telah mengadakan pameran keliling ke berbagai kota. Demikian juga di berbagai negara di Eropa, Amerika serta Australia. 

Di Eropa, ia telah mengadakan pameran antara lain di London, Amsterdam, Brussels, Paris dan Roma. Begitu juga di negara-negara benua Amerika seperti di Brazilia, Venezia, San Paulo, dan Amerika Serikat. Hal demikian jugalah yang membuat namanya dikenal di berbagai belahan dunia. Salah satu karya lukis dari Affandi dapat Anda lihat di bawah ini, lukisan ini diberi judul Para Pejuang 1972.
Dalam perjalanannya berkarya ia dikenal sebagai seorang pelukis yang menganut aliran ekspresionisme atau abstrak. Sehingga seringkali lukisannya sangat sulit dimengerti oleh orang lain terutama oleh orang yang awam tentang dunia seni lukis jika tanpa penjelasannya. Namun bagi pecinta lukisan hal demikianlah yang menambah daya tariknya.

Kesederhanannya dalam melukis pernah terlihat ketika kritisi Barat menanyakan konsep dan teori lukisannya. Oleh para kritisi Barat, lukisan Affandi dianggap memberikan corak baru aliran ekspresionisme, namun ketika itu justru Affandi balik bertanya, aliran apa itu ?

Bahkan, dalam keseharian, ia sering mengatakan bahwa dirinya adalah pelukis kerbau. Mungkin karena kerbau adalah binatang yang dianggap dungu dan bodoh. Sikap sang maestro yang tidak gemar berteori dan lebih suka bekerja secara nyata ini dibuktikan dengan kesungguhan dirinya menjalankan profesi sebagai pelukis yang tidak cuma musiman pameran. Bahkan terhadap bidang yang dipilihnya, ia tidak overacting.

Pameran

Dalam memperkenalkan karya-karyanya, yaitu melalui pameran. Berikut ini beberapa pameran yang pernah diselenggarakan oleh Affandi;
  1. Museum of Modern Art (Rio de Janeiro, Brazil, 1966)
  2. East-West Center (Honolulu, 1988)
  3. Festival of Indonesia (AS, 1990-1992)
  4. Gate Foundation (Amsterdam, Belanda, 1993)
  5. Singapore Art Museum (1994)
  6. Centre for Strategic and International Studies (Jakarta, 1996)
  7. Indonesia-Japan Friendship Festival (Morioka, Tokyo, 1997)
  8. ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998)


Penghargaan

Pada tahun 1977, Affandi mendapat hadiah perdamaian dari International Dag Hammershjoeld. Menjadi anggota Akademi Hak-hak Azasi Manusia yang diangkat oleh Komite Pusat Diplomatic Academy of Peace PAX MUNDI di Castelo San Marzano, Florence, Italia.

Pada tahun 1978, Pemerintah Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada Affandi, yaitu "Bintang Jasa Utama". Dan sejak tahun 1986, ia diangkat menjadi Anggota Dewan Penyantun ISI (Institut Seni Indonesia) di Wakil Presiden Republik Indonesia tahun 1972-1978 di Yogyakarta.

Pada tahun 1976, Prix International Dag Hammerskjoeld menerbitkan sebuah buku kenang-kenangan tentang Affandi. Buku dengan tebal 189 halaman lebih itu diterbitkan dalam 4 bahasa, yaitu dalam bahasa Inggris, Belanda, Perancis, dan Indonesia. Demikian juga Penerbitan Yayasan Kanisius, telah menerbitkan sebuah buku tentang Affandi karya Nugraha Sumaatmadja pada tahun 1975.

Museum Affandi

Sebuah museum yang diresmikan oleh Fuad Hassan. Museum ini menyimpan hasil karya lukis Affandi. Museum ini didirikan tahun 1973 di atas tanah yang menjadi tempat tinggalnya, yang terletak di Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

Biografi Affandi Koesoema Maestro Seni Lukis
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Affandi

Terdapat sekitar 1.000-an lebih lukisan di Museum Affandi, dan 300-an di antaranya adalah karya Affandi. Lukisan-lukisan Affandi yang dipajang di galeri I adalah karya restropektif yang punya nilai kesejarahan mulai dari awal kariernya hingga selesai, sehingga tidak dijual. 

Galeri II adalah lukisan teman-teman Affandi, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal seperti Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra, Rusli, Fajar Sidik, dan lain-lain. Adapun galeri III berisi lukisan-lukisan keluarga Affandi.

Galeri III, saat ini terpajang lukisan-lukisan terbaru Kartika Affandi yang dibuat pada tahun 1999. Lukisan itu antara lain Apa yang Harus Kuperbuat (Januari 1999), Apa Salahku? Mengapa ini Harus Terjadi (Februari 1999), Tidak Adil (Juni 1999), Kembali Pada Realita Kehidupan, Semuanya Kuserahkan KepadaNya (Juli 1999). Ada pula lukisan Maryati, Rukmini Yusuf, serta Juki Affandi.

Meninggal Dunia

Affandi merupakan salah satu pelukis besar Indonesia bersama pelukis besar lainnya seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh dan lain-lain. Namun karena berbagai keistimewaan dala karya-karyanya, para pengagumnya sampai menganugerahinya berbagai sebutan dan julukan Koran International Herald Tribune yang menjulukinya sebagai Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia sementara di Florence, Italia dia telah diberi gelar Grand Maestro.

Bagi Affandi, melukis adalah bekerja. Ia melukis seperti orang lapar. Sampai pada kesan elitis soal sebutan pelukis, ia hanya ingin disebut sebagai tukang gambar. Lebih jauh ia berdalih bahwa dirinya tidak cukup punya kepribadian besar untuk disebut seniman, dan ia tidak meletakkan kesenian di atas kepentingan keluarga.

Affandi tetap menggeluti profesi sebagai pelukis hingga ia meninggal pada Mei 1990. Ia di makamkan tidak jauh dari museum yang didirikannya tersebut.

Informasi biografi di atas ini kami sadur dari berbagai sumber, namun kami tidak menjamin akan kebenarannya. Jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan atau informasi yang kami sampaikan di atas kami mohon maaf dan berharap agar Anda bisa membetulkannya melalui kotak komentar atau bisa menghubungi kami melalui email kami. Terima kasih.
 

Sunday, 13 November 2016

Soal-Soal Latihan Seni Musik Dunia dan Jenis Musik

Uji Materi

A.    Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang benar !

1.    1.    Lagu pada zaman Mesir kuno hanya memiliki ….
a.    4 nada
b.    5 nada
c.    6 nada
d.    7 nada

2.    Tabi adalah alat musik di Arab yang berupa ….
a.    Gitar
b.    Rebab
c.    Seruling
d.    Kendang

3.    Alat musik menentukan tinggi – rendahnya nada yang diciptakan bangsa Mesir kuno adalah ….
a.    Monoton
b.    Monokord
c.    Tetrakord
d.    Pentakord

4.    Salah satu komponis besar dari zaman Klasik adalah ….
a.    Sergei Rachmaninoff
b.    W. A. Mozart
c.    J. S. Bach
d.    R. Strauss

5.    Jenis musik yang didominasi permainan gitar penuh improvisasi adalah ….
a.    Musik blues
b.    Musik jazz
c.    Musik rock
d.    Musik keroncong

6.    Menurut kepercayaan Yunani kuno, dewi seni musik bernama ….
a.    Euterpe
b.    Terpischore
c.    Polyphymnia
d.    Kalliope

7.    Sajian nyanyian dengan 4 – 5 suara disebut ….
a.    Discantus
b.    Motet
c.    Kanon
d.    Madrigal

8.    Sebelum Islam lahir, bangsa Arab memakai musik untuk menjalankan ritual agama animisme. Dewa Dhu’l – Shara dihormati dengan nyanyian yang disebut ….
a.    Qaina
b.    Madah
c.    Shahin
d.    Sha’ir

9.    Seni musik Cina kuno awalnya hanya mengenal lima nada, kemudian dilengkapi menjadi tujuh nada. Dua nada yang sebelumnya tidak ada adalah ….
a.    C dan G
b.    E dan B
c.    F dan C
d.    D dan A

10.    Filsuf Cina yang mengatakan “Bila kamu ingin tahu apakah sebuah Negara mempunyai pemerintahan dan adapt istiadat yang baik, lihatlah pada karya musiknya”, adalah ….
a.    Quci
b.    Han
c.    Cung
d.    Konfuce




B.    Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1.    Sebutkan periodesasi musik dunia menurut Dieter Mack !
2.    Jelaskan ciri – ciri utama musik zaman klasik !
3.    Jelaskan perbedaan antara musik aliran Dionyiian dan Apollonian !
4.    Jelaskan fase – fase yang terdapat pada musik zaman romantik beserta tokoh – tokoh pentingnya !
5.    Jelaskan 5 jenis musik berdasarkan gaya dan berikan contohnya !

Jenis-Jenis Musik

Jenis Musik

Dari jenisnya, musik dapat dibedakan menjadi lima, yaitu :
1.    Berdasarkan sumber bunyi
a.    Musik vocal
Musik vocal adalah musik yang menggunakan suara manusia sebagai media utamanya. Puncak dari musik vocal adalah opera, dan yang bentuknya pendek disebut operet.        Di Indonesia, khususnya di Jawa disebut Langendriyan.
Bentuk seni vocal dilihat dari jumlah vokalisnya adalah sebagai berikut :
-    Solo    :    Berjumlah 1 orang
-    Duet    :    Berjumlah 2 orang
-    Trio    :     Berjumlah 3 orang
-    Kuartet    :    Berjumlah 4 orang
-    Quintet    :    Berjumlah 5 orang
-    Sekstet    :    Berjumlah 6 orang
-    Oktet    :    Berjumlah 8 orang
-    Vokal Group    :    Sekelompok orang
-    Paduan Suara    :    14 orang atau lebih dalam banyak suara
b.    Musik Instrumental
Musik instrumental adalah musik yang media utamanya berupa bunyi – bunyian dari alat musik. Contoh bentuk sajian instrumentalia adalah sonata, orkes simfoni, musik film, rampak kendang, dan ansambel.



2.    Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan fungsinya, musik dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.    Musik sakral
Yaitu musik yang difungsikan untuk peribadatan keagamaan, upacara adapt, pernikahan dan kematian
b.    Musik profan
Yaitu musik yang difungsikan untuk sarana hiburan. Musik profan biasanya bersifat pribadi yang merupakan ungkapan perasaan penciptanya.

3.    Berdasarkan Susunan Masyarakat
a.    Musik Istana
b.    Musik Rakyat

4.    Berdasarkan Gaya
a.    Musik pop
b.    Musik rap
c.    Musik R & B
d.    Musi jazz
e.    Musik rock
f.    Musik blues
g.    Musik mars

5.    Berdasarkan Cara Mengakses
a.    Musik live
b.    Musik rekaman
c.    Musik televisi
d.    Musik internet
e.    Musik mobile

MENGENAL MUSIK EROPA DAN DUNIA



Musik adalah bahasa universal, sehingga setiap orang akan mampu mencerna, memahami, dan menikmati musik tanpa harus mengenal, mengerti, dan memahami  bahasa yang digunakan oleh penciptanya. Memahami musik cukup dengan bahasa rasa.
Berikut ini akan dipelajari perkembangan musik di mancanegara, khususnya di Eropa, agar kita dapat lebih mengenal akan perkembangan musik yang hingga kini kita nikmati.

A.    Sejarah Musik Eropa dan Budaya yang mempengaruhinya
Musik pada awal keberadaan manusia jauh berbeda tingkat kecanggihannya dengan musik masa kini. Sesederhana apapun musik pada zaman tersebut, pada prinsipnya musik itu sama, yaitu hal – hal yang berhubungan dengan melodi, ritme, dan harmoni.
Para sejarawan yang mengkhususkan diri dalam penulisan sejarah musik cenderung memulai karyanya dengan menyajikan fakta – fakta sejarah yang memiliki data – data yang cukup. Menurut Dieter Mack, ahli musik kebangsaan Jerman, sejarah musik dunia dapat disajikan dengan periodesasi sebagai berikut ini.
1.    Musik Zaman Kuno  ( mulai 3000 SM )
Musik zaman kuno sudah dimulai sejak zaman prasejarah. Bukti keberadaan seni musik tersebut dapat ditemukan bersamaan dengan penemuan prasasti – prasasti dan monumen – monumen arkeologi yang menjelaskan keberadaan seni budaya pada masanya.
a).    Arab prasejarah ( 3000 – 1000 SM ) sampai masa Islam
    Bersumber dari prasasti Asyria dari abad 7 SM yang menyebutkan bahwa orang tahanan Arab bekerja sambil bernyanyi dengan begitu indahnya, hingga tuan – tuan Asyria terpesona dan ingin mendengar lebih banyak.
Musik Arab berkembang di Ukas dan Mekkah. Ukas adalah tempat perdagangan juga pusat para penyair dan pemusik berkumpul. Para peziarah di Mekkah zaman itu juga memakai lagu sederhana yang hingga kini masih tampak pengaruhnya pada lafal tahlil dan talbiyah. Biasanya musik dan lagu dibawakan oleh gadis – gadis yang disebut Qaina ( biduan ) pada acara pesta. 
Dalam Islam, musik juga ditemui dalam kegiatan ibadah. Hal itu masih dapat disaksikan hingga kini unsur – unsur melodi muncul dalam berbagai aktivitas keagamaan. Berikut adalah beberapa contohnya :
-    Azan     :    Mula – mula dilagukan dengan nada sedih, namun kini makin melodius
            dan bervariasi
-    Takbir     :    Lantunan madah untuk mengagungkan Allah saat menyambut Idul Fitri
            dan Idul Adha   
-    Qiro’ah    :    Seni baca Al – Qur’an yang bahkan dilombakan dalam MTQ
-    Masha’id    :    Lagu – lagu hiburan rohani
b).    Mesir Kuno ( mulai tahun 2.000 SM )
Menurut mitos bangsa Mesir, seni musik berawal dari raja – raja keturunan dewa seni, yaitu Isis, sehingga seni musik dianggap keramat dan luhur. Oleh karena itu, karya – karya seniman musik diatur dengan ketat. Aturan tersebut diantaranya adalah bangsa Mesir hanya boleh menyanyikan lagu – lagu negerinya saja dan dilarang menyanyikan lagu – lagu Negara lain. Namun, karena aturan tersebut, maka tidak ada jejak kemajuan yang dapat dirintis.
Lagu – lagu zaman Mesir kuno umumnya paling banyak hanya memiliki 4 nada ( angka 4 dianggap sebagai angka keramat oleh bangsa Mesir ). Tangga nada sebagai dasar seni musiknya pun dikenal sebagai tetcakord ( empat dawai )
c).    Cina Kuno ( mulai tahun 2000 SM )
Bangsa Cina meyakini bahwa seni musik adalah seni yang paling sempurna di dunia. Filsuf Cina, Konfuce, mengatakan : “Bila kamu ingin mengetahui apakah sebuah Negara mempunyai pemerintahan dan adapt istiadat yang baik, lihatlah pada karya musiknya”.
Seiring dengan kebiasaan bangsa Cina yang suka menjelajah ke seluruh dunia dalam rangka menjalin hubungan dagang, diplomatic, dan kebudayaan, seni musik Cina pun berkembang dan mempengaruhi seni musik di wilayah sekitarnya.
Seni musik Cina kuno sudah mengenal tangga nada. Semula terdiri dari 5 nada, tanpa ada E dan B. Tangga nada yang lama itu adalah FGACD. Kemudian dikembangkan lagi menjadi 7 nada dengan penambahan E dan B. Tangga nada ini dikenal dengan tangga nada baru : FGABCDE
d).    India ( mulai tahun 1.500 SM )
Bangsa India kuno menganggap bahwa musik langsung berasal dari Dewa. Mereka percaya bahwa Saraswati, istri dewa Brahma, menganugerahkan kepada manusia sebuah alat musik yang paling indah, yaitu Vina.
Vina adalah alat musik petik dengan 7 dawai dan memiliki jangkauan nada 2 oktaf. Bentuknya mirip dengan gitar berlengan panjang. Saraswati juga diyakini sebagai dewi pelindung suara. Seni musik India juga sudah mengenal tangga nada yang mirip dengan Cina. Bedanya, tangga nada India sudah diberi nama, yaitu seperti berikut ini :
Nada    Nama    Disingkat
FGABCDE    SaryaRishabbaGandhawaMadyamaPanchamaDhaivataNishaddha    SaRiGaMaPaDhaNi

e).    Yahudi ( muali tahun 1500 SM )
Bangsa Yahudi adalah bangsa yang merintis seni musik yang dipersembahkan untuk meluhurkan Allah. Mereka menciptakan madah ( syair yang dinyanyikan dengan suara tunggal ). Alat musik yang dikenal pada zaman Yahudi kuno adalah siter, harpa, dan simbalo.
f).    Yunani Kuno ( mulai tahun 1100 SM )
Meskipun Yunani terletak dengan kekuasaan Roma, tetapi kekuatan kebudayaannya masih tetap eksis. Hal ini terbukti dari tetap digunakannya bahasa Yunani sebagai bahasa pengantar di wilayah Laut Tengah sampai abad ke-2.
Masa keemasan kebudayaan Yunani kuno terjadi pada tahun 546 – 323 SM.
Pada waktu itu filsafat, kesusteraan, seni patung, arsitektur, drama, sains, dan musik berkembang dengan sangat pesat.
Menurut mitos Yunani kuno, musik dianggap sebagai ciptaan dewa – dewi atau setengah dewa, seprti Apollo, Amphion, dan Orpheus. Mereka menganggap bahwa musik meiliki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia serta membuat mukjizat dalam dunia alamiah.
Pada masa itu dikenal 9 dewi musik, yaitu :
-    Kalliope    :    Dewi seni sastra syair
-    Klio     :    Dewi sejarah
-    Erato    :    Dewi sastra erotis
-    Euterpe    :    Dewi sastra liris
-    Thalia    :    dewi ria jenaka
-    Melpomene    :    Dewi drama sedih
-    Terpsichore    :    Dewi tari
-    Polyhymnia    :    Dewi seni musik
-    Urania    :     Dewi ilmu bintang
Alat musik yang dikenal waktu itu adalah lyra ( alat musik sejenis harpa kecil }, kithara     ( alat musik petik berdawai 5 sampai 7 ), Aulos ( sejenis alat musik tiup terbuat dari kayu yang terdiri daru dua batang yang memiliki lubang jari )
g).    Romawi kuno ( mulai tahun 753 SM )
Kekuasaan kekaisaran Roma sangat luas dan kuat sehingga stabilitasnya mampu membantu perkembangan kesenian. Alat musik yang lahir pada masa Romawi, diantaranya sebagai berikut :
-    Beberapa jenis musik tiup dari logam seperti terompet dan horn.
-    Sejenis organ hidrolis dengan papan tulis yang memanfaatkan tekanan air sebagai peniupnya
Popularitas musik pada zaman Romawi kuno semakin meningkat karena Kaisar Nero pun dikenal sebagai pemusik handal. 
2.    Musik abad pertengahan ( 500 – 1350 SM )

Abad pertengahan diawali dengan runtuhnya kekuasaan Romawi. Awalnya musik abad pertengahan masih bersifat monofonik. Monofonik berasal dari kata Yunani monos, berarti tunggal, dan phooncoo, yang  berarti berbunyi. Monofonik berarti jenis musik yang hanya terdiri satu suara saja tanpa iringan apapun.
Seni musik abad pertengahan juga didominasi oleh musik gereja yang bersumber pada seni musik Yahudi. Saat itu, seni musik monofonik mencapai puncak kesempurnaan artistic, terutama pada masa Paus Gregonius Agung ( 540 – 604 M ). Oleh karena itu musik pada abad pertengahan juga disebut musik Gregorian.
Pada tahun 1050, Guido de Arezzo, teoritikus asal Italia, menciptaka metode menghafal nada, yang berpangkal pada tangga nada hexachord, yaitu deretan 6 nada dengan interval ½ di tengah.




Guide de Arezzo memberi nama nada – nada berdasarkan Hymne Yohanes, yaitu :
Nada    Nama Solmisasi
CDEFGA    UT ( do )REMIFASOLLA

Sampai tahun 1300 tidak temukan naskah contoh – contoh lagu instrumental. Tetapi ada lukisan dan beberapa gambar pada jendela – jendela gereja yang memperlihatkan jenis – jenis alat musik yang dimainkan. Alat musik itu diantaranya adalah harpa, vielle, organistrum, kecapi, lut, suling, shawm, dan organ. Dengan adanya bukti alat musik tersebut berarti musik polifoni sudah mulai dikenal.
Polifoni adalah musik beberapa suara, termasuk lagu dengan iringan alat musik. Seiring dengan berkembangnya polifoni; berkembang pula jenis – jenis penyajian musik. Berikut ini adalah sebutan – sebutan untuk penyajian musik secara kolosal.
-    Discantus    :    Penyajian lagu dengan satu sampai tiga suara dengan iringan instrument
-    Montet    :    Nyanyian bersama – sama yang menyajikan berbagai macam naskah
-    Kanon    :    Hampir sama dengan montet, tetapi terdapat dua kelompok yang berlainan
            saat menyajikan

-    Madrigal    :    Penyajian nyanyian secara bersama – sama dengan empat sampai lima
            macam suara yang sekarang dikenal dengan nama paduan suara
-    Balatta    :    Penyajian nyanyian dengan dua atau tiga suara dengan berbagai variasi

3.    Musik Zaman Renaisance ( 1350 – 1600 M )]

Renaisance berarti “lahir baru”, dapat pula dimaknakan menemukan kembali jati diri manusia. Manusia dengan akal budi dan aspirasi, cipta, karya, dan karsanya berhak untuk menentukan hal – hal yang berkaitan dengan individunya. Inilah awal humanisme. Sebelum zaman renaisans, teologi terlalu mendapat perhatian yang dominan sehingga segala hal yang berkaitan dengan akal budi manusia harus dikembalikan kepada ketuhanan. Sebagai sebuah sejarah, zaman renaisans merupakan masa peralihan dari abad pertengahan ke abad modern, yang ditandai oleh perhatian kembali terhadap karya klasik, berkembangnya seni baru, dan tumbuhnya ilmu pengetahuan modern.
Dalam masa ini, muncul pertama kali ide tentang komponis agung dengan para pemusik dan komponis dari Belanda dan Perancis Timur. Mereka mendominasi gaya musik Eropa, sehingga awal masa renaisans juga disebut sebagai masa aliran musik Netherlands. Pada masa ini pula mulai dikenal komposisi SATB yang menjadi patokan standar paduan suara hingga kini.
S ( Sopran ) menjadi suara pokok, A ( Alto ) berfungsi sebagai pelengkap harmonis, T ( Tenor ) berfungsi sebagai cantus primusnya, dan B ( Bass ) sebagai dasar harmoni.
Ada 6 variasi bentuk lagu – lagu instrumental pada masa renaisans, yaitu :
a.    Musik vocal yang dimainkan dengan alat musik
b.    Ansambel berdasarkan melodi – melodi yang sudah ada
c.    Bentuk variasi dengan tambahan nada – nada hias untuk mengiringi tarian
d.    Bentuk ricercar, fantasia, dan chanzona, yaitu komposisi berdasarkan tema dan variasi
e.    Toccata dan prelude, karya bentuk bebas yang memakai banyak variasi
f.    Musik tarian, yaitu musik untuk iringan tari

4.    Musik Zaman Barok ( 1600 – 1750 M )
Istilah barok diambil dari bahasa Portugis “barocco” yang berarti mutiara. Perkembangan seni musik pada zaman barok diwarnai masa mengambang. Perubahan yang dramatis tidak terlihat, bahkan pada awal masa, banyak kritikan yang mengatakan bahwa karya seni musiknya kurang jelas, kehilangan bentuk normal, kurang bermutu, merosot.
Tetapi ada yang menjadi kelebihan, yaitu mengalir, hidup, lincah, lancar serta penuh perasaan. Pada masa barok mulai diperkenalkan tangga nada mayor dan minor. Komponis besar pada zaman barok adalah Johann Sebastian Bach (1685 – 1750 ) dan George Friederich Handel ( 1685 – 1759 )

5.    Musik Zaman Klasik ( 1750 – 1800 )

Frederich Blume ( 1958 ) menyatakan bahwa musik klasik adalah karya seni musik yang sempat mengintikan daya ekspresi dan bentuk sejarah yang tercipta suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan terus.
Zaman klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah – kaidah formal. Banyak seniman yang menengok ke arah lampau zaman klasik dimulai sepeninggal        J. S. Bach dan G. F. Handel. Sebenarnya zaman klasik adalah reaksi terhadap zaman barok. Muncul dua gaya dalam musik, yaitu gaya galan dan gaya sensitive.
Komponis pada zaman klasik diantaranya John Stamitz ( 1717 – 1757 ), Franz J. Haydn        ( 1732 – 1809 ) dan Wolfgang A. Mozart ( 1765 – 1791 )

6.    Musik Zaman Romantik ( 1800 – 1890 )
Pada zaman ini, karya seni musik dianggap lebih mengikuti gerak hati penciptanya, karena itu pada zaman ini begitu bebas dan tak terbatas.
Perkembangan musik romantikdapat dilihat dari fase – fase berikut ini :
a.    Romantik awal ( 1800 – 1830 )
Pada masa ini musik diwarnai dengan usaha manusia melarikan diri ke dunia irasional. Sumber digali dari dongeng yang ajaib dan misterius. Komponis terkenal pada masa itu adalah Beethoven.
b.    Romantik tinggi ( 1830 – 1850 )
Saat gaya romantic berkembang ke seluruh Eropa, komponis berkarya dengan semangat baru yang romantis. Diantaranya adalah H. Berlioz, Chopin, Liszt, Mendelssohn, Wagner dan Verdi.
c.    Romantik akhir ( 1850 – 1890 )
Sifat romantik mengarah pada gaya naturalisme dan nasionalisme. Termasuk dalam tokoh saat itu adalah C. Franck, Bruckner, dan Brahms.

7.    Musik Zaman Peralihan ( 1890 – awal abad XX )
Sepeninggal Wagner, musik zaman romantic berakhir. Masa – masa itu mulai banyak peperangan. Gaya musik pun berubah menjadi lebih tegas warna nasionalismenya. Komponis pada zaman peralihan yaitu Cesar Auguste Franck, Gustav Mahler, Peter Ilych T, dan sergei Rachmaninoff.





8.    Musik Abad Modern ( 1900 – sekarang )

Seiring munculnya kesadaran untuk membebaskan diri dari belenggu kolonialisme, seni musik juga mengalami revolusi gaya dan bentuk. Ciri yang paling penting yaitu sikap yang ingin membebaskan diri dari segala belenggu aturan yang mengekang kebebasan berekspresi. Gaya impresionisme mulai merasuk dalam dunia musik.
Claude Achille Debussy merupakan pelopor aliran improsionisme. Selain menggunakan nada – nada diatonis, Debussy juga mengembangkan nada – nada pentatonis, seperti dalam gamelan jawa.
Ciri lain dari zaman modern adalah industrialisasi dalam segala hal. Tak luput musik pun dipengaruhi industri dengan menggali bunyi – bunyian dari suara mesin. Teknologi audio visual berkembang pesat. Mulailah babak baru musik elektronik.

Soal Latihan Mengenal Seni Musik Tradisional

EVALUASI
A.     Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar!
1.     Seni musik merupakan salah satu bagian dari...
a.     kesenian            d.     seni budaya
b.     kebudayaan           e.     seni suara
c.      seni tradisional
2.     Sumber bunyi musik vokal berasal dari...
a.     suara            d.    suara alat musik
b.     suara manusia              e.     musik
c.     suara makhluk hidup
3.     Yang merupakan bagian dari wujud karya musik yaitu:
a.     lagu/nyanyian                   d.     seni suara campuran
b.     seni suara vokal          e.     konser
c.     seni suara instrumental
4.     Kelompok seni musik yang merupakan lagu yaitu...
a.     instrumentalia               d.     sympony
b.     orkes              e.     keroncong
c.     musik an sabel
5.     Berikut adalh lagu/nyanyian sebagai wujud hasil karya dalam musik, kecuali...
a.     lagu anak-anak                     d.    langgam
b.    populer                      e.      vokalia
c.     seriosa
6.     Musik tradisional jawa barat seperti gending cianjuran dapat menjadi...
a.     musik non-tradisional   d.    musik seni
b.     musik vokal                 e.     musik tembung
e.     musik modern
7.     Yang termasuk tangga nada gamelan laras slendro adalah...
a.     penta tonis             d.     diatonis mayor
b.     pelog                   e.     pthet 6
c.     diatonis
8.     Kelompok pencon pada gamelan jawa terdiri dari berikut, kecuali...
a.     slentem           d.     gong
b.     kenong                e.     kempyang
c.     kempul
9.     Penyanyi vokal dalam musik gamelan adalah...
a.    ronggeng             d    sintren
b.     sinden                e.     rocker
e.     keplok
10.     Alat musik gamelan adalah jenis alat musik yang cara memainkannya...
a.     digesek            d     dipukul
b.     dipetik           e.     ditekan
c.     ditiup

Keunikan lagu nusantara


Setiap jenis musik yang berkembang dinusantara memiliki karakteristi yang berbeda. Masing-masing memiliki ciri khas yang tidak memiliki yang lainnya. Daklam setiap aliran musik, bahkan yang mengusung jenis yang samapun tetap terdapat perbedaan dalam penggarapannya. Terlebih lagi untuk jenis musik daerah, jauh lebih kaya akan perbedaan. Itulah yang harus kita apresiasi untuk menambah wawasan keberagaman. Sebagai contoh (perumpamaan) adalh musik gamelan.
Gamelan ada di sunda, jawa, Bali, Madura, Lombok, juga Sumatera Barat, Apa uniknya?
Keunikan musik gamelan. Gamelan merupakan seperangkat alat musik yang membunyikannya dipukul/ditabuh, dimainkan secara bersama. gamelan meripakan suatu ansambel atau symphony. Tangga nada yang digunakan adalh laras slendro dan pelog. Bahkan yang digunakan adalah logam, seperti besi, kuningan, perunggu. Ada juga sebagian alat yang terbuat dari kayu.
Musik gamelan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang setiap kelompoknya terdiri atas beberapa alat musik..
Kelompok-kelompok tersebut adalah:
a.     Kelompok kendang, yang terdiri atas kendang bem, kendang ciblon besar dan kecil serta ketipung.
b.     Kelompok pencon, yang terdiri atas bonang-bonang, bonang pennus, kempyang,kenong, kenong pengkuk, kempul dan gong.
c.     Kelompok blimbingan, terdiri atas sitr (kecapi), celempung, rebab, gambang kayu, suling bambu. Sekarang sudah dilengkapi dengan terompet dan drum.
Kelima kelompok tersebt mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Kelompok kendang berfungsi sebagai pengatur irama, tempo dan pengatur perubahan tempo lambat dan cepat. Dengan kata lain kendang sebagai konduktor atau komando.
Kelompok pencon berfungsi untuk menjaga kesetabilan tempo . Kebersamaan, kekompakan, kestabilan tempo dan irama sangat diperlukan agar tidak saling mendahului.
Kelompok galungan berfungsi sebagai pemangku lagu. Pemangku lagu yaitu pembawa melodi pokok.
Kelompok pelengkap berfungsi sebagai pelengkap lagu agar terdapat komposisi bunyi musik yang harmonis.
Mungkin kita sangat mengenal dengan alat musik band, tetapi coba bandingkan dengan musik gamelan. Sekian jenis alat musik terkumpul dan bermain bersama dengan tanda masuk yang berlainan. Sangat unik dan meriah. Karena itu pula banyak ahli musik luar negeri yang berminat mempelajari jenis musik gamelan.
Lagu dalam gamelan
Lagu adalah musik vokal yang dinyanyikan. Penyanyi dalam gamelan biasanya adalah perempuan, tetapi ada juga yang laki-laki. Penyanyi perempuan disebut sinden dan penyanyi laki-laki disebut gerong. Namun pada umumnya fungsi gerong adalah sebagai bading vokal.
Lagu yang dinyanyikan pada umumnya lagu macapat, lagu macapat jumlahnya ada 11 jenis.
Tangga nada, baik slendro maupun pelog masing-masing dibagi menjadi tiga, yaitu (untuk laras slendro): slendro pathet nem (6), slendro pathet sanya (9), slendro pathet mangura: sedangkan untuk laras pelog yaitu: pelog pathet lima (5): pelog pthet (6) dan pelog pathet barang, jadi jenis tangga nadanya ada enam. Jika masing-masing lagu macapat dinyanyikan dengan semua tangga nada, maka ada 66 jenis nada macapat.