Sunday, 13 November 2016
Merancang/Membuat Karya Seni Kriya Tekstil Batik
Yang dimaksud dengan batik, dalm kamus besar bahasa Indonesia adalah corak atau gambar pada kain yang cara pembuatannya secara khusus dengan menerakan malam panas, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Jenis batik yang ada dipasar, ada bermacam-macam, antara lain: batik tulis, batik modern, batik cap dan batik printing serta batik lukis.
Batik tulis adalah batik yang dibuat dengan cara memerakan malam diatas kain dengan canting.Batik cap yaitu batik yang dibuat dengan menggunakan cap atau stempel dari tembaga untuk membuat motif. Batik lukis yaitu batik yang dibuat dengan cara dilukis. Sedangkan batik Printing adalah kain yang bermotif batik. Termasuk didalam batik printing adalh batik modern.
1. Bahan-bahan dalam pembuatan batik tulis.
ada beberapa bahan yang dibutuhkan untuk membuat benda kerajinan tekstgil dengan teknik batik, diantaranya:
a. Kain putih (mori)
Ada beberapa jenis kain mori, seperti jenis primissima, prima, blacu dan berkolein.
Pemilihan bahan disesuaikan dengan kebutuhan karena pada dasarnya pemakaian kain dalam teknik batik tidak terbatas, dan yang utama bahan tersebut dapat ditempeli lilin atau malam sebagai bahan perintang masuknya pewarna> Selain itu dipilih bahan yang dapat meresap warn.
b. Bahan obat batik
Bahan obat batik meliputi:
1. Bahan pewarna
2. Bahan pembangkit warna
3. Bahan pelarut napthol
4. Bahan pelarut garam
5. malam atau lilin.
a. Napthol (pewarna) yaitu cat yang dipakai untuk memberi warna pada kain. Tiap pabrik memberi merk yang berbeda-beda. Misalnya napthol AS-G, warnanya kekuningan dan napthol AS-LB warnanya cenderung coklat.
b. Bahan pembangkit warna (garam diazo) adalah larutan garam yang dapat menimbulkan warna. Pada saat kain dicelupkan dalam napthol, warna yang muncul adalh kekuningan. Setelah diangkat kemudian ditiriskan. Kemudian celupkan pada larutan garam diazo baru akan muncul warna yang sebenarnya.
Bentuk garam diazo adalah bubuk warna, tetapi warna garam tidak selalu sama dengan warna yang dihasilkan setelah dicelupkan. Untuk mendapatkan warna yang baik, komposisinya adalah 1:3, 1 gram naptholdan 3 gram bubuk garam.
c. Bahan pelarut napthol ada beberapa jenis, yaitu: kostik soda, atau sering disebut soda api, loog, natroloog. Kemudian TRO (Turkies Red Oil) terbuat dari minyak jarah yang berwarna kemerahan. Pelarut lainnya adalah air panas.
d. Bahan pelarut garam adalah air dingin biasa. Garam berupa bubuk dan jika dilarutkan kedalam air akan berubah menjadi cairan berwarna.
e. Malam, setelah dipanaskan hingga mencair diterakan pada kain dengan canting, kuas atau alat lain. Usahakan malam terus mencair diatas perapian.
2. Teknik membuat batik
a. Membuat desain berupa motif
biasanya berupa motif flora, fauna, geometrin dan motif-motif lain.
b. Mempersiapkan bahan dan alat
c. Memindahkan motif atau pola keatas kain sesuai desain.
Untuk melakukan pemindahan dapat dilakukan dengan cara “ngeblat” yaitu meletakan kain di bawah gambar dan ditengah antara kain dan gambar diselipkan kertas karbon, kemudian mulai menggambar mengikuti pola.
d. Memberi malam diats kain dengan canting.
e. Pemberian warna (pencelupan)
Pemberian warna dapat dilakukan dengan dua cara: yaitu pencelupan/perendaman dan pencoletan/penggoresan warna.
f. Pelorodan/menghilangkan malam
Pelorodan yaitu menghilangkan malam yang menempel pada kain setelah proses pewarnaan selesai. Cara menghilangkan malam pada kain dengan cara memasukan kedalam air panas, diangkat lalu disikat. Kemudian kain dimasukan dalam larutan cuka dan diangin-anginkan hingga kering.
g. Finishing
Yaitu sentuhan terkhir pada saat pembuatan karya, dapt berupa menjahit bagian tepi, menyetrika, membuat label dan lain-lain.
Ekspresium
1. Sebutkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kriya batik!
2. Buatlah sebuah rancangan (desain gambar) sebuah batik.
B Membuat karya seni batik
Perhatikan baik-baik langkah-langkah dalam pembuatan kriya batik dan bahan yang diperlukan. Selanjutnya anda akan membuat kriya batik sederhana dalam bentuk taplak meja atau saputangan.
Tahap yang harus dilakukan yaitu:
1. Menghitung biaya produksi
Rincikan semua alat dan bahan yang diperlukan dan hitunglah biaya produksinya. Harga setiap saat dapat berubah, karena itu surveilah agar tidak terlalu meleset.
2. Merancang motif yang akan diterkan pada kain.
Buat rancangan motif diatas kertas HVS atau kertas kalkir.
3. Persiapan bahan dan alat
4. Memindahkan motif ke kain sesuai desain
5. memberi malam diatas kain
6. Pemberian warna
7. Pelorodan
8. Finishing
Sebagai catatan, bahan pewarna ( napthol dan garam diazo) tidak dapat digunakan secara langsung , tetapi pembangkit warna (garam diazo).
Napthol tidak dapat langsung dibangkitkan dengan garam diazo, tetapi perlu dilarutkan dengan kostik soda /TRO. Dalam proses pelarutan Napthol adalah sebagai berikut:
a. napthol dimasukan kedalam baskom, tuangkan sedikit air mendidih, aduk hingga pasta.
b. masukan TRO, aduk hingga rata.
c. masukan kostik soda, aduk hingga napthol menjadi bening. Warna yang bening menunjukan bahwa napthol telah larut dengan sempurna.
d. tambah air panas secukupnya
e. dinginkan sekitar 15 menit.
f. napthol siap digunakan untuk pencelupan.
Sebelum kain dicelupkan kewarna, terlebih dahulu kain dibasahi agar serat-serat benang kain lebih mudah diresapi zat pewarna.
Proses pencelupan untuk memberikan warna pada kain adalah sebagai berikut:
a. masukan kain yang sudahdi basahi ke dalam baskomlarutan napthol , diaduk biar merata
b. Angkat kain,diatuskan,kemudian masukan ke dalam larutan garam,setelah merata,anagkat dan oleskan,warna mulai kelihatan..
c. Proses tersebut dapat diulang sampai mendapatkan warna yang diinginkan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment